Pupuk Berpotensi Langka, PKS Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik untuk Para Petani di Jombang


 Potensi kelangkaan atau kekurangan pupuk di tahun 2021 diprediksi masih cukup besar. Karena itulah PKS Jatim bersama dengan PKS Jombang menggelar pelatihan pembuatan pupuk organik untuk petani pada Kamis, (17/6/2021). Selain mengantisipasi kelangkaan pupuk, pelatihan ini diharapkan akan menguatkan finansial para petani.

Alwi Burhanuddin, Ketua Bidang Petani, Pekerja dan Nelayan DPW PKS Jatim mengatakan bahwa permasalahan kelangkaan pupuk ini sudah dirasakan para petani di Jombang.

“Maret lalu, kami mengumpulkan petani dan peternak, ngobrol dengan mereka. Dari sinilah muncul curhatan mereka tentang kelangkaan pupuk dan kesejahteraan petani.” Untuk itu, Alwi dan pengurus DPD PKS Jombang menginisiasi pelatihan pembuatan pupuk organik bagi para petani.

Dengan mengggunakan pupuk organik dari pelatihan ini, Alwi menambahkan, selain menguatkan finansial para petani, berbagai keuntungan lain, seperti hasil panen lebih sehat dan tanah lebih subur.

Ia mengatakan bahwa selama ini, margin yang didapat petani sangat minim, ini karena harga pupuk yang biasa dipakai relatif mahal. “Kasihan para petani. Dengan menggunakan pupuk ini, semoga lebih menguatkan para petani,” kata anggota DPRD Kabupaten Trenggalek ini.

Selain itu akan muncul simboisis mutualisme antara peternak dan petani, karena karena pemanfaatan kotoran hewan. Dampak sosial positif juga akan muncul proses pembuatan pupuk organik ini karena prosesnya melibatkan banyak orang.

Ketua DPW PKS Jawa Timur Irwan Setiawan mengatakan, program pelatihan pembuatan pupuk organik hadir bersama masyarakat untuk membantu menyelesaikan permasalahan rakyat, yakni dengan bergandengan tangan untuk meningkatkan produksi pertanian dan peternakan menuju kedaulatan pangan.

“Pelatihan ini merupakan bentuk kepedulian PKS kepada petani, serta dapat memberikan manfaat yang besar bagi petani di saat semakin berkurangnya jatah pupuk bersubsidi. Inovasi di bidang pupuk itu diharapkan bisa swasembada pangan, guna mendukung ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan,” ujar pria 45 tahun ini.

Berikan Komentar

Lebih baru Lebih lama